ALLAH-ALLAH SEDIH MENDENGAR PENGAKUAN SAYU..KISAH-KISAH SEDIH DI CABUL DAN DI TEMBAK TENTERA BERKUASA MYANMAR
Diperkosa Tentara Myanmar, Ini Pengakuan Wanita Muslim Rohingya
Tentara Myanmar melakukan tindak pemerkosaan terhadap wanita Muslim Rohingya di Provinsi Rakhine.
Delapan wanita Rohingya menceritakan pengalaman naas mereka pada kantor berita Reuteurs. Tiga orang menceritakan lewat wawancara, sedangkan lima lainnya lewat sambungan telepon.
Seorang wanita (40) dari Desa U Shey Kya mengaku diperkosa empat orang tentara Myanmar. Selain itu mereka memperkosa putrinya yang berusia 15 tahun.
“Mereka membawa saya masuk ke rumah dan memperkosa saya,” ujar wanita itu pada Reuters.
Ia juga menceritakan, tentara Myanmar yang merampok perhiasan dan uangnya.
Ia juga menceritakan, tentara Myanmar yang merampok perhiasan dan uangnya.
Wanita lain menuturkan, bahwa mereka diperkosa beramai-ramai oleh tentara Myanmar. Saat itu di desa U Shey Kya, para pria umumnya sudah meninggalkan desa karena yakin akan dituding sebagai militan. Para wanita memilih tinggal karena mendengar kabar rumah yang kosong akan dibakar oleh tentara.
Namun mimpi buruk terjadi saat 150 tentara Myanmar memasuki desa mereka. Wanita berusia 30 tahun tersebut diperkosa berkali-kali.
“Mereka bilang pada saya ‘Kami akan membunuhmu! Kami tak akan membiarkanmu hidup di negara ini!’,” katanya menirukan ucapan pemerkosa.
Lantas, tentara Myanmar membakar habis desa mereka. Mereka juga sengaja mencampurkan pasir ke penampungan beras warga Rohingnya.
Lantas, tentara Myanmar membakar habis desa mereka. Mereka juga sengaja mencampurkan pasir ke penampungan beras warga Rohingnya.
“Kami tak bisa ke desa lain untuk meminta pertolongan medis. Saya tak punya makanan, pakaian dan uang. Saya merasa malu dan takut,” kata wanita lain berusia 32 tahun.
Pemerintah dan militer Myanmar membantah semua pengakuan korban itu. Mereka menyebutnya sebagai karangan yang tak masuk akal.
“Ini cuma propaganda yang dibuat kelompok Muslim,” sanggah Kepala Polisi Provinsi Rakhine Kolonel Sein Lwin.
Diketahui, militer mulai masuk ke daerah Maungdaw tanggal 3 Oktober 2016 dengan tujuan mencari militan. Mereka menuduh ‘militan’ yang mereka cari bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan polisi dan militer.
Sumber:inspiradata
EmoticonEmoticon